Jumat, 26 Oktober 2018
PDSI Dorong Pemuda Berwirausaha

Prabumulih, PDSI.- Tak kurang dari 30 pemuda yang berdomisili di seputaran kantor PT. PDSI Project Area Sumbagsel di Prabumulih terlihat berkumpul di kantor PDSI pada Kamis lalu (25/10). Mereka bukan hendak mengadakan aksi demonstrasi, melainkan para pemuda terpilih yang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan keterampilan.
Ini adalah salah satu bentuk program CSR PDSI yang menyasar kepada para pemuda setempat, dengan maksud agar para pemuda dapat memiliki keterampilan khusus yang diharapkan dapat menjadi bekal dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Ada dua jenis pelatihan yang bisa dipilih dalam program ini, yaitu service AC dan las listrik.
Menurut PDSI Project Manager SBS, Danang Hermanto program ini ditujukan untuk membantu masyarakat sekitar - terutama pemudanya – agar dapat produktif mandiri berkarya nyata melalui wiraswasta. “PDSI selalu mendorong masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat dari keberadaan kami. Oleh karenanya para pemuda Karang Taruna kami kumpulkan dan dilakukan seleksi untuk mengikuti pelatihan karena kuotanya terbatas” ujar Danang lebih lanjut.
Program Pelatihan Keterampilan Pemuda Prabumulih merupakan program peningkatan soft skill dan hard skill. Selain melibatkan pemuda sebagai peserta pelatihan, pekerja PDSI juga secara sukarela menjadi volunteer dalam kegiatan ini sebagai trainer dan evaluator pada pelatihan las dan service AC tersebut.
Tidak hanya mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam las dan service AC, peserta juga dibentuk menjadi 6 kelompok usaha. Kelompok usaha tersebut masing-masing mendapatkan bantuan berupa 5 paket perlengkapan las listrik dan 1 paket perlengkapan service AC. Diharapkan dengan adanya kelompok usaha ini maka peserta dapat terus mengembangkan keterampilannya dalam las dan service AC dan membuka unit usahanya sendiri untuk menjadi pemuda mandiri sesuai target program.
Metode pelatihan teori dan praktek sengaja dilaksanakan secara singkat, namun kemudian dilakukan pendampingan hingga tiga bulan ke depan. Metode tersebut dipilih agar penyampaian teori tidak membosankan namun praktik dan pendampingan lebih ditekankan porsinya dengan harapan agar lebih efektif. Dan akhirnya ketika waktu pendampingan selesai, para pemuda terlatih ini diharapkan telah siap terjun ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang cukup. Selain itu PDSI juga telah menyiapkan bantuan peralatan yang siap digunakan sebagai modal kerja mereka.