Selasa, 8 Agustus 2017
Afirmasi Kepedulian PDSI Terhadap Lingkungan

Penghargaan ini menjadi bentuk afirmasi bagi komitmen dan upaya PDSI memerhatikan keasrian lingkungan. Kepedulian PDSI dipedulikan pihak lain.
Dalam operasionalnya, PDSI begitu peduli terhadap lingkungan. Tak hanya melalui green drilling programs yang sangat memerhatikan kondisi lingkungan sekitar, tetapi juga melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan berkesinambungan.
Dari beberapa program CSR yang dilakukan PDSI, program Pembinaan Komunitas Bank Sampah DUSPRA di Prabumulih berhasil meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2017 untuk kategori Pengelolaan Sampah Terpadu. Penghargaan yang diberikan oleh The La Tofi School of CSR ini merupakan penghargaan tahunan yang diberikan pada sejumlah perusahaan dan pemerintah daerah yang berhasil melakukan program perubahan lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Penghargaan diserahkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Imam Hendargo mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Direktur Utama PDSI Lelin Eprianto, Rabu (03/05) di Kempinski Hotel Jakarta. Tahun ini merupakan tahun kedelapan penyelenggaraan IGA. Untuk tahun ini, kompetisi tersebut mengharuskan peserta menceritakan kondisi yang terjadi sebelum dan sesudah inisiatif atau inovasi dilakukan dan dampak positif yang dirasakan. “Penghargaan tahun ini terasa istimewa karena peraih penghargaan berasal dari banyak perusahaan induk dan lima pemerintah daerah. Perubahan yang dilakukan seluruh perusahaan pun sangat besar dan berpengaruh bagi lingkungannya,” ucap La Tofi, Chairman The LaTofi School of CSR.
Dari Warga Untuk Warga Keberadaan komunitas Bank Sampah PDSI berawal dari keprihatinan terhadap lingkungan hidup yang semakin dipenuhi oleh sampah. Jumlah sampah di kota Prabumulih yang terangkut setiap harinya hanya berkisar pada 189 m3/hari, sedangkan jumlah penduduk yang menerima layanan pengangkutan sampah dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan hanya sekitar 25%. Warga juga terbiasa untuk kurang memperhatikan tercecernya sampah yang mengganggu kesehatan dan keasrian lingkungan. Berlatar belakang kondisi inilah PDSI merasa perlu mengambil bagian dalam mengurangi
masalah sampah. Untuk itu, dicanangkan program Komunitas Bank Sampah. Program ini bertujuan mengurangi dampak sampah dari masyarakat dan meningkatkan kesadaran pilah sampah dengan mengelompokkan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan untuk menjadi kader penggerak kelestarian
lingkungan. Komunitas Bank Sampah ini digerakkan oleh anak-anak muda yang kemudian mensosialisasikan kepada masyarakat hingga akhirnya kini terjaring seratus partisipan aktif di komunitas Bank Sampah Duspra.
Sementara para pengurus dan kader lingkungan dijaring melalui kegiatan sosialisasi rencana pelaksanaan program. Peserta sosialisasi yang tertarik kemudian memperoleh pembekalan dan pelatihan mengenai pemilahan sampah, pengelolaan bank sampah, dan pertanian organik dengan skema hidroponik. Selain pengelolaan sampah anorganik baik untuk dijual langsung atau dijadikan handycraft, Komunitas Bank Sampah juga mengubah sampah organik menjadi pupuk
organik kompos (POK) maupun pupuk organik cair (POC) yang dapat digunakan untuk tanaman hidroponik. Melalui program ini, volume sampah murni
yang dibuang oleh masyarakat dapat berkurang, sehingga lingkungan sekitar masyarakat Kelurahan Prabumulih menjadi lestari sebagaimana komitmen PDSI yang peduli terhadap lingkungan. Hasil lainnya, warga mendapatkan tambahan penghasilan, beberapa kali panen sayuran sehat, dan kini mendapatkan penghargaan lingkungan